Jumat, 16 Mei 2014

HASIL OBSERVASI DI LKP RATNA KURSUS TATA BOGA METRO LAMPUNG



 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi yang tidak dapat dihindari, angka pengangguran pun semakin meningkat. Hingga terjadi kesenjangan sosial yang sangat mencolok antara si kaya dan si miskin. Hal ini memicu terjadinya persaingan yang sangat sengit antara manusia dalam memperebutkan lapangan kerja yang sangat terbatas. Masalah ini menyebabkan timbulnya ide untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri atau sering kita sebut dengan berwirausaha.
Untuk mewujudkannya, manusia perlu mengasah kemampuannya atau bahkan menambah keterampilannya di bidang yang disenagi. Hal ini penting karena keberhasilan berwirausaha ditentukan oleh salah satu faktor tersebut.
Salah satu bentuk dari wirausaha adalah lembaga kursus. Lembaga kursus adalah lembaga pendidikan nonformal yang didirikan untuk mengasah atau meningkatkkan kemampuan baik dibidang akademik maupun non akademik.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan observasi pada salah satu lembaga kursus yang bergerak dibidang tataboga.
B.     Rumusan Masalah
Penulis menyusun rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan wirausaha?
2.      Apa yang dimaksud dengan lembaga kursus?
3.      Bagaimana gambaran umum dari LKP RATNA?
4.      Bagaimana profil dari LKP RATNA?
5.      Bagaimana struktur organisasi dari LKP RATNA?
6.      Apakah metode dan konsep pembelajaran yang dipakai di LKP RATNA?
7.      Apa saja program yang ditawarkan di LKP RATNA?
8.      Bagaimana marketing strategy dari  LKP RATNA?
9.      Adakah kerjasama yang dibangun antara LKP RATNA dengan lembaga lain?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyususnan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan wirausaha?
2.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan lembaga kursus?
3.      Untuk mengetahui gambaran umum dari LKP RATNA?
4.      Untuk mengetahui profil dari LKP RATNA?
5.      Untuk mengetahui struktur organisasi dari LKP RATNA?
6.      Untuk mengetahui metode dan konsep pembelajaran yang dipakai di LKP RATNA?
7.      Untuk mengetahui  program-program yang ditawarkan di LKP RATNA?
8.      Untuk mengetahui marketing strategy dari  LKP RATNA?
9.      Untuk mengetahui apakah ada kerjasama yang dibangun antara LKP RATNA dengan lembaga lain?








BAB II
PEMBAHASAN
A.    Hakikat Wirausaha
Wirausaha berasal dari kata “wira” artinya berani, dan “usaha”, yang maknanya berani untuk berusaha. Sedangkan wiraswasta, bermakna berani mengambil resiko secara terkelola. Kedua istilah ini jika dipadankan dalam bahaa inggris berarti enterpreneuship.
Wirausaha dapat diartikan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.[1]
Dapat disimpulkan bahwa hakikat wirausaha adalah bisnis yang dibangun oleh dasar yang kokoh dari sebuah pengetahuan berwirausaha yang di dalamnya terkandung komponen-komponen dasar pembentuk seperti bakal organisasi, sistem, manajemen, strategi, konsep, dan taktik bisnis.[2]
B.     Lembaga Kursus
Kursus adalah lembaga pelatihan yang termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal. Kursus merupakan suatu kegiatan belajar-mengajar seperti halnya sekolah. Perbedaanya adalah bahwa kursus biasanya diselenggarakan dalam waktu pendek dan hanya untuk mempelajari satu keterampilan tertentu. Misalnya, kursus bahasa Inggris tiga bulan atau 50 jam, kursus montir, kursus memasak, menjahit, musik dan lain sebagainya. Peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik dapat memperoleh sertifikat atau surat keterangan. Untuk keterampilan tertentu seperti, kursus ahli kecantikan atau penata rambut, peserta kursus diwajibkan menempuh ujian negara. Ujian negara ini dimaksudkan untuk mengawasi mutu kursus yang bersangkutan, sehingga pelajaran yang diberikan memenuhi syarat dan peserta memiliki keterampilan dalam bidangnya.[3]
Lembaga kursus dan pelatihan adalah salah satu bentuk dari wirausaha yang berkecimpung di dunia pendidikan khususnya non formal. Oleh karena itu terdapat hubungan yang sangat erat antara wirausaha dan lembaga kursus.
Beberapa sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh wirausahawan dibidang kursus dan pelatihan adalah sebagai berikut:
1.      Kreatif dan Inovatif; Seorang wirausahawan harus memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih dari pebisnis biasa, harus selalu mampu menciptakan hal-hal baru dan berbeda.
2.      Confident, Tegar dan Ulet; Wirausahawan yang berhasil umumnya memiliki rasa percaya diri yang tinggi, tegar dan sangat ulet.
3.      Pekerja Keras; Waktu kerja bagi seorang wirausahawan tidak ditentukan oleh jam kerja.
4.      Pola Pikir Mampu Melakukan Beberapa Hal Sekaligus; Seorang wirausahawan sejati mampu melihat sesuatu dalam perspektif/dimensi yang berlainan pada satu waktu (multi-dimensional information processing capacity). Bahkan ia juga mampu melakukan “multi-tasking” (melakukan beberapa hal sekaligus).
5.      Mampu Menahan Nafsu untuk Cepat Menjadi Kaya; Wirausahawan yang bijak biasanya hemat dan sangat berhati-hati dalam menggunakan uangnya terutama jika ia dalam tahap awal usahanya.
6.      Berani Mengambil Resiko; Seorang wirausahawan berani mengambil risiko.
7.      Peka, Teliti, Cermat dan Bertindak Cepat; Wirausawahan yang sukses selalu bekerja dan bertindak dengan cermat, teliti dan memiliki kepekaan terhadap semua potensi yang mengancam maupun potensi yang potensial untuk diubah sebagai peluang dan mampu serta selalu berusaha bertindak cepat dan bersungguhsungguh mengerjakan sampai berwujud dan memberi hasil.
8.      Fokus Dan Tidak Mudah Tidak Betah; Wirausahawan selalu bekerja dan bertindak secara fokus dan tidak mudah tidak betah.
9.      Siap Bekerja Melebihi Rata-Rata; Wirausahawan menyediakan dirinya untuk bekerja melebihi rata-rata orang lain, bersedia bekerja lebih lama, bekerja lebih banyak, bekerja lebih sulit, bekerja lebih berat dan bekerja lebih banyak.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa wirausaha dan lembaga kursus memiliki hubungan yang sangat erat. Lembaga kursus adalah bagian dari wirausaha yang bergerak dibidang pendidikan nonformal. Tujuan dari lembaga kursuspun akan berbeda-beda sesuai dengan fokusnya.
C.    Gambaran Umum LKP “RATNA”
LKP Ratna adalah lembaga kursus yang bergerak dibidang keterampilan khususnya keterampilan tata boga. Lembaga ini pertama kali didirikan pada tahun 2011 yang bertempat di Bandar Lampung oleh seorang wanita bernama Ratna Murniati. Pada tahun 2012 LKP ini berpindah tempat dari Bandar Lampung ke Metro. Lokasi tepatnya  terletak di Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara Gg. Merdeka No. 5 RT. 24. RW. 10 Kec. Metro Pusat Kota Metro.
Adapun tujuan utama didirikan LKP ini adalah untuk memberdayakan masyarakat yang kurang mampu agar memiliki keterampilan khususnya dalam bidang tata boga yang dapat digunakan untuk membantu mendirikan usaha sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Sejak pertama berdiri LKP ini telah memiliki Program Khusus yaitu membebaskan biaya kursus terhadap siswa yang kurang mampu. Hal dilakukan bukan tanpa alasan. Tentunya hal ini dilakukan sesuai dengan tujuan utama didirikannya lembaga ini yaitu untuk memberdayakan masyarakat yang kurang mampu sehingga mereka memiliki keterampilan yang dapat digunakan modal usaha baik dalam skala rumahan maupun dalam skala yang lebih besar.

D.    Profil  LKP RATNA
Lembaga kursus tata boga LKP RATNA memiliki visi dan misi sebagai berikut:
·         Visi
Terwujudnya pelayanan pendidikan masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berlandaskan IMTAQ sehingga dapat tercipta masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing.
·         Misi:
1.   Memotivasi dan menyadarkan masyarakat agar seallu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
2.   Mengupayakan tersedainya sarana dan prasarana pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu.
3.   Menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat ayng kurang mampu.
4.   Menggali dan mengembangkan potensi daerah untuk dijadikan program unggulan yang berorientasi  wirausaha.
5.   Menterjemahkan program-program pemerintah dibidang pendidikan masyarakat.
6.   Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat.

Untuk menunjang terlaksananya proses belajar yang efektif dan representatif, LKP RATNA menyediakan sarana yang cukup lengkap. Adapun sarana dan prasarana yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.      Ruang Kelas (praktek)
2.      Fasilitas kelas seperti bangku, meja, alat-alat praktek memasak lengkap
3.      Modul belajar
4.      Buku-buku tata boga.
5.      Paket soal-soal
6.      Instruktur

E.     Struktur Organisasi
Struktur organisasi LKP RATNA adalah sebagai Berikut

F.     Tenaga Pengajar
Instruktur atau tenaga pengajar di LKP RATNA adalah ibu Ratna Murniati. Ia berperan sebagai pemilik, pemimpin, dan sekaligus instruktur dalam lembaga kursus ini. Untuk melaksanakan tugasnya sesekali Beliau juga dibantu oleh asisten yang merupakan alumni dari LKP RATNA.

G.    Metode dan Konsep Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan oleh LKP RATNA adalah metode sederhana yang menekankan pada aspek pemahaman bahan dan praktek langsung. Siswa dibimbing untuk mengenali dan memahami bahan-bahan maupun alat alat yang dipakai dalam bidang ketatabogaan. Siswa secara mandiri mempraktekan resep-resep yang terdapat dalam modul sesaui dengan paket kursus yang diambil.
Kelebihan yang didapat dengan menggunakan metode ini adalah siswa cepat paham. Tidak hanya paham secara teori namun juga dalam praktek langsung. Hal ini dikarenakan siswa belajar secara langsung melalui pengalaman praktek yang dilakukannya di kelas.
Sistem evaluasi juga selalu diadakan setiap akhir program pembelajaran. Siswa akan dites secara tertulis maupun praktek. Hasil ujian ini akan dievaluasi oleh instruktur untuk selanjutnya diambil kesimpulan apakah siswa telah lulus atau masih perlu pengulangan.
 Sedangkan konsep pembelajarannya adalah pengulangan dan konsultasi. Konsep ini adalah konsep yang sering digunakan oleh lembaga kursus yang menitikberatkan pada aspek praktek. Siswa yang kurang berhasil atau gagal dalam praktek daapt mengulang kembali hingga mahir. Selama proses pengulangan praktek siswa diperkenankan untuk berkonsultasi dengan instruktur yang selalu mengawasi selama proses pembelajaran berlangsung.



H.    Program yang Ditawarkan
Program yang ditawarkan oleh LKP RATNA adalah program  reguler dengan rincian paket sebagai berikut:
1.      Paket jajanan pasar
2.      Paket bolu
3.      Paket kue kering
4.      Paket kue tart
Biaya yang dikenakan pada setiap paket yang di tempuh siswa adalah Rp. 500000 dengan jangka waktu belajar yang disesuaikan dengan paket. Waktu belajar tidak terikat, hal ini dilakukan sesuai dengan konsep pembelajaran yang diambil yakni pengulangan dan konsultasi. Siswa akan diberikan kesempatan untuk mengulang hingga mereka mahir.
Selain menawarkan program regular bagi para siswanya, LKP RATNA juga menawarkan Program khusus bagi masyarakat yang kurang mampu. Setiap tahunnya lembaga kursus ini memberikan bantuan pembiayaan. Sejak pertama berdiri LKP RATNA telah melaksanakan program khusus ini. Adapun rincian dari jumlah siswa yang mendapatkan bantuan pembiayaan untuk kursus adalah sebagai berikut:
1.      2011 terdapat 20 siswa.
2.      2012 terdapat 15 siswa.
3.      2013 terdapat 20 siswa.
Fasilitas yang didapatkan oleh siswa dari program ini adalah:
1.      Siswa dibebaskan biaya administrasi selama proses kursus berlangsung.
2.      Jangka  waktu yang ditempuh untuk kursus adalah 3 bulan.
3.      Siswa mendapatkan bahan-bahan praktek secara gratis tanpa di pungut biaya apapun.
4.      Siswa mendapat dua sertifikat resmi yakni dari pusat dan dinas.
Sedangkan di tahun 2014, LPK Ratna sedang mengajukan proposal ke pemerintah agar mendapatkan bantuan untuk membiayai 20 orang siswa tidak mampu khususnya yang putus sekolah agar dapat kursus di lembaga ini secara gratis. Program ini bertujuan agar anak-anak yang putus sekolah atau kurang mampu dapat mempunyai keahlian di bidang tataboga dan kedepannya mereka dapat membantu perekonomian mereka sendiri.

I.       Marketing Strategy
Marketing strategi yang digunakan oleh lembaga termasuk kedalam simple marketing strategy. Informasi hanya disampaikan melalui dari mulut ke mulut. Lembaga ini tidak menggunakan brosur atau pamflet untuk mempromosikan lembaga kursus tataboga tersebut. Peran para siswa dan alumni sangatlah besar  terhadap marketing strategi di lembaga ini karena melalui merekalah informasi mengenai kursus tataboga ini dapat tersebar.
J.      Jaringan Kerja Sama
Dalam rangka menigkatkan kualitas siswa yang kursus di lembaga tataboga ini, LKP RATNA menjalin kerjasama dengan SMK Krida Wisata Sukarame. Kerjasama ini telah berlangsung sejak berdirinya LKP ini.
Adapun kerjasama yang dijalin antara LKP RATNA dengan SMK Krida Wisata Sukarame adalah mengenai TUR (Tempat Uji Kompetensi). Setiap siswa di LKP RATNA yang hendak lulus harus melakukan ujian kompetensi  secara di SMK Krida Wisata Sukarame. Tim penguji juga berasal dari SMK yang sama.  maksud daru uji kompetensi resmi ini adalah untuk mendapatkan sertifikat resmi yang berasal dari dinas terkait.
Selain kerjasama tersebut, LKP RATNA juga sedang mengadakan kerjasama lanjutan dengan SMK Krida Wisata Sukarame yakni mengenai penyaluran tenaga kerja. Siswa yang kurang mampu tetapi memiliki kompetensi yang bagus akan disalurkan ke tempat kerja sesuai dengan bidangnya.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Wirausaha adalah bisnis yang dibangun oleh dasar yang kokoh dari sebuah pengetahuan berwirausaha yang di dalamnya terkandung komponen-komponen dasar pembentuk seperti bakal organisasi, sistem, manajemen, strategi, konsep, dan taktik bisnis.
wirausaha dan lembaga kursus memiliki hubungan yang sangat erat. Lembaga kursus adalah bagian dari wirausaha yang bergerak dibidang pendidikan nonformal. Tujuan dari lembaga kursuspun akan berbeda-beda sesuai dengan fokusnya.
Salah satu bentuk dari lembaga kursus adalah LKP RATNA. Lembaga ini bergerak dibidang kursus tataboga. Tujuan dari didirikannya lembaga ini adalah untuk memberdayakan masyarakat agar memiliki keterampilan yang dapat digunakan sebagai bekal usaha untuk membantu meningkatkan pendapatan masyarakat.















DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan (10 Mei 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Kursus (10 Mei 2014)
Modul 1 Prinsip-prinsip Kewirausahaan dalam Penyelenggaraan Kursus: Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kementrian Pendidikan Nasional 2010.


[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan (10 Mei 2014)
[2] Modul 1 Prinsip-prinsip Kewirausahaan dalam Penyelenggaraan Kursus: Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kementrian Pendidikan Nasional 2010.
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Kursus (10 Mei 2014)

1 komentar:

Masuk angin

Angin tiba tiba menyelinap ke dalam pori memasuki ruang-ruang kosong, menyesaki paru hingga sesak untuk dihembuskan. Menerawang jauh de...