Menggali pengetahuan dari
orang—orang hebat itu sangatlah indah. Apalagi jika menilik kebelakang tentang
perjuangannya mengarungi waktu. Rasanya penderitaan ku ini tak ada ¼ nya jika dibandingkan dengan
mereka. Mereka sungguh orang-orang yang menginspirasi.
Yah. Bertemu orang baru di
lingkungan baru tidak hanya meyenangkan namun juga melelahkan. Menyenangkan
jika kita dapat seperti mereka saat ini, memelahkan jika harus melewati banyak
hal seperti mereka saat itu. Dan sekarang saya benar-benar sadar bahwa ilmu
padi itu benar adanya. ‘semakin berisi semakin merunduk’. Dan itulah yang saya
temui ketika berhadapan dengan para pahlawan negara *dosen.
Mengapa saya katakan pahlawan
negara? Karena menurut pandangan saya, ditangan merekalah karakter bangsa
dikuatkan. Mereka tidak hanya mengajarkan kompetensi saja, juga karakter yang harus di bangun dan
dimiliki oleh seorang pendidik. ‘Guru
bertugas untuk membantu siswa belajar: belajar merubah attitude, belajar
berfikir aktif dan kritis, belajar memanusiakan manusia, belajar
mengonstrukikan sesuatu, dan balajar banyak hal lainnya.’
Dari hal tersebutlah, tersimpan
hikmah yang dapat saya selami bahwa sejatinya manusia itu selalu berproses. Beproses dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang belum mengamalkan menjadi
mengamalkan. Selanjutnya, tahap yang penting dalam pengamalan sesuatu adalah mengetahui
hakikat ilmunya dulu, supaya apa yang kita amalkan itu memiliki makna mendalam
pada diri kita, tidak hanya sekedar taklid buta atau ikut-ikutan saja.
Kembali ke topik tentang
pertemuan, bahwa apa yang saya alami saat ini benar-benar membuka jendela mata
saya, jendela yang selama ini hanya
terbuka sebagian. Mereka mengingatkan saya kembali akan pentingnya bersyukur,
berani, berdoa, dan beramal. Bersyukur terhadap apa yang telah Tuhan titipkan
pada kita, berani memulai sesuatu dari yang kita mampu, dan berdoa untuk
harapan –harapan kita, dan beramal dari apa yang kita dapatkan.
“Hidup bukan melulu eksistensi
tapi aktualisasi diri”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar