Minggu, 16 November 2014

ABU NAWAS BEKERJA DI PERUSAHAAN JAHIT


                                                         “Kikir sifatnya hilang hartanya”

 
Alkisah ketika Abu Nawas masih bekerja di  muda, ia pernah bekerja di sebuah perusahaan jasa jahit pakaian yang terkenal pada masa itu. Majikan tempat ia bekerja saat itu terkenal pelit dan tak mau berbagi dengan sesama

Suatu hari majikannya dangan dengan satu kendi susu. Karena sifat pelitnya dan khawatir madu itu diminum Abu Nawas, maka majikannya berbohong dengan berkata, “Hai Abu Nawas, kendi ini berisi racun dan aku  tak mau kamu mati karena meminumnya”. Sesaat kemudian sang majikan pun pergi keluar karena suatu kepentingan.

Sepeninggal majikannya, datanglah seorang pembeli yang ingin membeli pakaian. Transaksi jual beli pun berlangsung dan Abu Nawas mendapatkan uang dari hasil menjual pakaian. 

Menjelang siang karena Abu Nawas merasa lapar, pergilah ia membeli roti ke sebuah toko. Karena tidak mempunyai uang maka ia menggunakan uang haasil menjual pakaian untuk membeli roti. Sekembalinya ia ke tempat kerjanya, ia menghabiskan madu milik majikannya.

Ketika majikannya datang usai kepentingannya selesai, sang majikan tersadar bahwa pakaian yang dijualnya ternyata kurang satu sedangkan madu dalam kendi juga telah habis. Sedangkan uang hasil penjualan juga tidak ada. Bertanyalah ia pada Abu Nawas.

“Abu, apa sebenarnya yang telah terjadi?” tanya majikan heran.

Dengan tenang seolah tak melakukan apapun,  Abu Nawas menjawab, “Maaf tuan, tadi ada seorang pencuri yang mencuri pakaian tuan, lalu karena aku takut akan dimarahi tuan, maka aku putuskan untuk bunuh diri saja menggunakan racun dalam kendi itu.”

Source: Rahimsyah, Kumpulan Humor Sufi, Surabaya: Dua Media Surabaya,



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masuk angin

Angin tiba tiba menyelinap ke dalam pori memasuki ruang-ruang kosong, menyesaki paru hingga sesak untuk dihembuskan. Menerawang jauh de...