Minggu, 16 November 2014

TIGA PERTANYAAN




Suatu ketika,, ada seorang pemuda yang mencari seorang guru agama,,, atau siapapun yang dapat menjawab pertanyaan yang sealma ini mengganjal pikirannya. Akhirnya bertemulah ia pada seorang guru/ orang bijaksana..
Sebut saja pemuda itu fulan (F), dan orang bijaksana itu guru (G).
F: anda siapa? Dapatkan anda menjawab pertanyaan saya?
G: saya jhamba Allah dan dengan izinnya saya akan menjawab pertanyaan anda.
F: apakah anda yakin bisa menjaawab pertanyaan saya? Karena banyak orang pintar yang tidah mampu menjawabnya.
G: saya akan berusaha semampu saya.
F: saya punya tiga buah pertanyaan.
Pertama, kalau memang tuhan itu ada, bsakah anda tunjukan wujud Tuhan kepada saya?
Kedua, apakah yang dinamakan takdir  itu?
Ketiga, kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang terbuat dari api, tentu tidak akan menyakitkan karena memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba orang bijaksana itu menampar pipi si pemuda dengan keras.
F (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepada sayaa?
G: saya tidak marah... tamparan itu adalah jawaban dari semua pertanyaanmu.
F: sungguh saya tidak mengerti...
G: bagaimana rasanya di tampar?
F: Tentu saja saya merasa sangat sakit..
G: Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
F: tentu.
G tunjukan rasa sakit itu!
F: saya tidak bisa
G: itulah jawaban pertanyaan pertama. Kita semua merasakan keberadaan tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
G: apa tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
F: tidak
G: apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?
F: tidak
G: itulah yang dinamakan takdir
G: terbuat dari apa tangan saya yang saya gunakan untuk menampar anda tadi?
F: Kulit
G terbuat dari apa pipi anda?
F: Kulit
G: Bagaimana rasa tamparan saya?
F: sakit
G: walaupun setan dan neraka sama-sama terbuat dari api, nerakan tetap menjadi tempat menyakitkan untuk setan.....

Source:  Dokter Sudarmono. Mutiara kalbu Sebening Embun Pagi: 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Volume 2. Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta. 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masuk angin

Angin tiba tiba menyelinap ke dalam pori memasuki ruang-ruang kosong, menyesaki paru hingga sesak untuk dihembuskan. Menerawang jauh de...