Senin, 04 November 2013

makalah AVA Media Pembelajaran



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pada dasarnya siswa memiliki minat (Sense of interst) dan dorongan ingin melihat kenyataan (Sense of Reality) mengingat materi pembalajaran dalam pendidikan ilmu pengetahuan sosial lebih banyak memuat informasi, maka upaya mengembangkan kedua potensi siswa tersebut, guru dituntut memiliki kreatifitas dalam mengaktualisasikan kompetensinya terutama untuk mengidentifikasi, menyeleksi dan menentukan sumber pembelajaran yang menunjang kegiatan belajar mengajar.
Sumber belajar yang dapat dengan mudah dihadirkan di dalam kelas sehingga secara langsung dapat dimanfaatkan dalam kegiatanbelajar mengajar adalah media pembelajaran. Alat peraga pengara atau Audio Visual aids yang disingkat AVA adalah alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pembelajaran yang disampaikannya kepada siswa dan mencegah terjadinya Verbalisme pada diri siswa, sehingga peran  guru sebagai mediator dan fasilitator dapat dilaksanakan. Pengajaran yang menggunakan banyak pemaparan (Eksposikoris) tentu akan segera membosankan, sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira belajar atau senang karena merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya. Sudah tentu pengajaran akan efektif menarik bagi siswa apabila dalam pelaksanaannya guru menggunakan media atau memanfaatkan peristiwa aktual dalam memberikan contoh dan harus dimulai dengan pengalaman yang lebih abstrak.

1.2. Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian pengembangan media AVA?
2.      Apsajakah cirri-ciri AVA?
3.      Bagaimana pembagian media Audio Visual?
4.      Bagaimana cara pengembangan media Audio Visual?
5.      Apasajakah kegunaan media Audio Visual?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Media Pembelajaran

            Menurut Martin and Briggs media pembelajaran adalah semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan siswa. Mediapun dapat berupa perangkat keras seperti komputer, televisi, proyektor dan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras tersebut[1].
   Dalam kaitannya dengan proses komunikasi pembelajaran, media diartikan sebagai wahana penyalur pesan pembelajaran. Beberapa ahli dan asosiasi dalam Hernawan (2006) telah mengemukakan pengertian tentang media pembelajaran ini, antara lain sebagai berikut Pertama, NEA (1969) mengartikan media pembelajaran sebagai sarana komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk perangkat kerasnya.
Kedua Wilbur Schram (1977) mendefenisikan media pembelajaran sebagai teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran.
Ketiga Miasno (1980) menegaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.

2.2.  Pengertian Pengembangan Media Audio Visual Aid

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, perantara atau pengantar. Berlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media pembelajaran yaitu sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.[2]
Audio berarti radio (suara) dan visual berarti grafik, gambar, dapat dilihat, serta aid yaitu pertolongan. Jadi audio visual berarti kombinasi antara gambar dan suara. Sehingga dapat kami simpulkan bahwa media audio visual yaitu benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas, program instruksional. Atau AVA yaitu alat bantu yang mengkombinasikan antara gambar dan suara.
Media audio visual juga dapat diartikan sebagai media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Lebih lanjutnya lagi, Yudhi Munadi (2008: 9) berpendapat bahwa pesan visual yang terdengar dan terlihat itu dapat disajikan melalui program audio visual melalui film dokumenter, film drama, dan lain-lain. Yang dalam penyajiannya dapat disambungkan pada alat proyeksi (projectable aids).
Sedangkan pengertian dari pengembangan media pembelajaran adalah suatu usaha penyusunan program media pembelajaran yang lebih tertuju pada perencanaan media. Pada waktu Perang Dunia II alat-alat audio visual sanggup meningkatkan efisiensi pengajaran antara 25%-50% karena 75% dari pengetahuan manusia sampai ke otaknya melalui mata dan yang selebihnya melalui pendengaran dan indera-andera yang lain.

2.3. Ciri-ciri AVA

Menurut Rudi Bretz (1977), ciri-ciri AVA yaitu:
a.       Suara
b.      Visual
c.       Gerak : gambar visual, garis, simbol

Alat-alat audio-visual baru ada faedahnya kalau yang menggunakannya telah mempunyai keterampilan yang lebih dari memadai dalam penggunaannya. Hal itu menimbulkan kepercayaan pada diri yang menyampaikan. Keempat pokok
penting dalam cara menggunakan alat-alat audio visual sebagai berikut:[3]
1.    Persiapan
·         Pelajari tujuan
·         Persiapkan pelajaran
·         Pilih dan usahakan alat yang cocok
·         Berlatih menggunakan alat
·         Periksa tempat

2. Penyajian
·         Menyusun kata pendahuluan
·         Menarik perhatian
·         Menyatakan tujuan
·         Menggunakan alat
·         Mengusahakan penampilan yang bermutu

3. Penerapan
·         Praktek
·         Pertanyaan-pertanyaan
·         Ujian
·         Diskusi

4. Kelanjutan
Kelanjutan yang dimaksud adalah pengulangan. Pendekatan secara menyeluruh dan berulang-ulang besar sekali pengaruhnya. Oleh karena itu, dimana ada kesempatan, pelajaran atau pesan yang telah diberikan harus diulang-ulang.



2.4. Pembagian Media Audio Visual
Media audio visual dapat dibedakan kedalam beberapa bagian:

2.5. Pengembangan Media Audio Visual

Pada pembahasan di atas telah disinggung mengenai apa itu media audio visual, ciri-ciri, pembagian media tersebut dan manfaatnya. Seiring dengan teknologi yang semakin berkembang, untuk menyampaikan suatu bahan pembelajaran sudah jarang sekali menggunakan media-media seperti yang telah disebutkan di atas. Saat ini para penyampai pembelajaran tidak hanya menggunakan media yang bersifat formal tetapi terkadang menggunakan suatu contoh nyata yang dikemas dalam sebuah rekaman film. Seorang guru atau penyampai pendidikan harus mampu menampilkan sesuatu yang menarik agar apa yang akan disampaikan dapat difahami oleh audience. Dan hal itu membutuhkan suatu keahlian.
Film merupakan hasil karya seni yang berasal dari perpaduan banyak unsur, seperti suara, gambar, dan gerak, dll. Kamera merupakan salah satu aspek penting dalam suatu pembuatan film, fungsi kamera yaitu mengambil/merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan. Supaya dapat mengambil gambar yang menarik dan dapat dipahami, kita harus mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal cara-cara atau teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur dalam pengambilan gambar, dll.
Terdapat beberapa jenis kamera seperti kamera foto, kamera film dan kamera video. Untuk membuat bahan pembelajaran biasanya menggunakan kamera video. Kamera video memiliki persamaan dengan kamera film karena menghasilkan gambar bergerak (still motion), namun yang membedakan yaitu bahan bakunya yang berupa kaset video yang setelah pengambilan gambar hasilnya dapat langsung dilihat karena terjadinya gambar secara optis dan elektronis. Contoh : kamera Betacam, MiniDV, HDCam.
Teknik-teknik yang terdapat pada pengambilan gambar sangat bervariasi, sehingga saat kita menonton suatu film tampak macam-macam sudut pandang pengambilan gambar yang merupakan hal penting dalam film. Penonton akan merasa jenuh apabila gambar yang disajikan terlihat monoton. Adapun teknik-teknik yang ada dalam pengambilan gambar yaitu :

·         Sudut pengambilan gambar (Camera Angle)
·         Ukuran gambar (frame size)
·         Gerakan kamera (moving camera)
·         Gerakan objek (moving object)

Setelah mengetahui teknik-teknik dalam pengambilan gambar, ada beberapa elemen penting yang harus ada di dalam gambar. Adapun elemen-elemen tersebut yaitu :
·         Motivasi
·         Informasi
·         Komposisi
·         Suara
·         Sudut Kamera
·         Kontinuitas

Selain teknik-teknik maupun tata cara pengambilan gambar yang harus dimiliki oleh seorang kameramen yaitu sense of art atau rasa seni, karena gambar yang diambil oleh kameramen merupakan karya seni. Setiap orang memungkinkan untuk menguasai teknik-teknik pengambilan gambar namun apabila tidak memiliki rasa seni atau keindahan maka hasil yang didapatpun kurang maksimal.
Selain memanfaatkan film sebagai media belajar, pendidik juga dapat memanfaatkan internet untuk mengakses beberapa informasi yang tidak ditemukan pada buku pelajaran yang dijadikan referensi. Dengan internet kita bisa mengetahui keadaan dunia luar yang tidak terjangkau oleh kaki kita. Akses informasi bisa memicu peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya mereka yang bermukim di pelosok-pelosok daerah.
Teknologi informasi diakses dan dijamah hingga di sudut-sudut yang sulit diterka keberadaannya. Internet merambah ke ruang privat, tanpa membutuhkan izin dan sensor sang pemilik. Bahasa-bahasa cyber yang mencirikan sebuah hubungan pertemanan dan komunitas tertentu dilakoni dengan baik oleh anak-anak yang bahkan tak pernah mengenal komunitas tersebut. Maksimalisasi peran teknologi dan informasi dengan menempatkannya sebagai sarana peningkatan kualitas hidup masyarakat adalah salah satu solusi dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa.
Masyarakat dunia, termasuk Indonesia menyadari pentingnya pertumbuhan bangsa yang sadar dan cepat menangkap informasi sehingga akan berdampak pada pertumbuhan pengetahuan-pengetahuan yang menjadi dasar bagi terbentuknya masyarakat berpengetahuan. Pada akhirnya tidak ada lagi negara berkembang dan negara terbelakang dari segi pengetahuan dan kemandirian.
Masyarakat informasi dan berpengetahuan telah menjadi tujuan bersama yang telah ditetapkan di dalam KTT tersebut. Pengetahuan menjadi modal bagi pembangunan ekonomi, menggantikan sumber daya alam yang dapat terdepresiasi dan mengakibatkan kerusakan lingkungan yang berujung pada kerugian umat manusia.

2.6. Kegunaan media audio visual
  1. Memberikan dasar-dasar konkrit untuk berfikir. Alat-alat tersebut mempermudah orang menyampaikan pengertian atau informasi dengan cara yang lebih konkrit atau lebih nyata daripada yang disampaikan oleh kata-kata yang diucapkan, dicetak atau ditulis.
  2. Media audio visual memberi dorongan dan motivasi serta membangkitkan keinginan untuk mengetahui dan menyelidiki, yang akhirnya menjurus kepada pengertian yang lebih baik.
  3. Membuat pelajaran lebih menarik.
  4. Memungkinkan hasil belajar lebih tahan lama tinggal dalam ingatan.
  5. Memberikan pengalaman-pengalaman yang nyata.
  6. Mengembangkan keteraturan dan kontinuitas berfikir.
  7. Dapat memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak diperoleh lewat cara lain dan membuat kegiatan belajar lebih mendalam efisien dan beraneka ragam.
  8. Media audio visual dapat mengatasai batasan ruang dan waktu.
  9. Media audio visual dapat menyederhanakan objek yang terlalu komplek.
  10. Media audio visual dapat memperbesar dan memperkecil ukuran objek.
  11. Media audio visual dapat dilakukan berulang kali.Bottom of Form
2.7. Kelemahan media audio visual
Kelemahan yang terdapat pada Media audio visual secara umum yaitu terlalu menekankan pentingnya materi daripada proses pengembangan materi tersebut. 


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Para pendidik dan orang tua tidak dapat mengingkari begitu kuat pengaruh media komunikasi khususnya media audio visual terhadap anak didik. Daya tarik yang begitu kuat dari media audio visual bagi anak-anak tidak lepas dari karakteristik media ini yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan media cetak maupun media dengar, sehingga anak-anak sangat menyukainya. Sebagai orang yang berkecimpung di dalam dunia pendidikan adalah tugas kita untuk kreatif dan selektif dalam menggunakan unsur-unsur media audio visual yang ada. Film, Video dan televisi adalah alat bantu, bukanlah menjadi faktor utama penentu berhasil tidaknya pentransferan ilmu kepada pelajar. Gurulah sebagai dokter yang paham untuk meracik semua alat yang ada untuk dimanfaatkan sebaik mungkin







DAFTAR PUSTAKA
Sadiman, Arif, Media Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997.
Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
http://afhie-cirebon.blogspot.com/2011/12/pengembangan-media-audio-visual-aid-ava.html


[1] Made wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Hlm 9.
[2] http://afhie-cirebon.blogspot.com/2011/12/pengembangan-media-audio-visual-aid-ava.html
[3] Ibid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masuk angin

Angin tiba tiba menyelinap ke dalam pori memasuki ruang-ruang kosong, menyesaki paru hingga sesak untuk dihembuskan. Menerawang jauh de...